Menurut Wikipedia,
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan
sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan
sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang
disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis(antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran[25 April 2013)
PROPOSISI
Pengertian: Proposisi adalah
pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan
kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk
subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat
perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi .
Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi
kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi
kalimat berita yang netral.
Contoh:
1. Bentuk:
a. Tunggal -> proposisi yang memiliki 1subjek dan
predikat
Contoh: saya sedang belajar bahasa indonesia
b. Majemuk -> proposisi yang memiliki 1subjek dan lebih dari 1predikat
Contoh: Adik belajar menghafal dan menulis
2. Sifat:
Contoh: saya sedang belajar bahasa indonesia
b. Majemuk -> proposisi yang memiliki 1subjek dan lebih dari 1predikat
Contoh: Adik belajar menghafal dan menulis
2. Sifat:
a. Kategorial -> Proposisi dimana hubungan subjek
dan predikat tidak memerlukan syarat apapun.
Contoh: Semua kursi diruangan itu berwarna coklat
b. Kondisional -> Proposisi dimana hubungan subjek dan predikatnya membutuhkan syarat tertentu.
Contoh: Jika saya lulus ujian,Ayah akan memberikan hadiah
3. Kualitas:
Contoh: Semua kursi diruangan itu berwarna coklat
b. Kondisional -> Proposisi dimana hubungan subjek dan predikatnya membutuhkan syarat tertentu.
Contoh: Jika saya lulus ujian,Ayah akan memberikan hadiah
3. Kualitas:
a. Positif/Afirmatif -> Proposisi dimana
predikatnya membenarkan subjeknya.
Contoh: Semua dokter adalah orang pintar
b. Negatif -> Proposisi dimana predikatnya tidak memerlukan subjeknya.
Contoh: Tidak ada seekor gajah pun yang seperti semut
4. Kuantitas:
Contoh: Semua dokter adalah orang pintar
b. Negatif -> Proposisi dimana predikatnya tidak memerlukan subjeknya.
Contoh: Tidak ada seekor gajah pun yang seperti semut
4. Kuantitas:
a. Universal -> Proposisi dimana predikatnya
mendukung atau mengingkari subjeknya.
Contoh: Semua mahasiswa memiliki KTM. (Mardianto Susanto, Berbahasa Indonesia kelas VI . (Jakarta: Gramedia Pustaka), h. 143 )
Contoh: Semua mahasiswa memiliki KTM. (Mardianto Susanto, Berbahasa Indonesia kelas VI . (Jakarta: Gramedia Pustaka), h. 143 )
DAFTAR
PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
Mardianto Susanto, Berbahasa Indonesia kelas VI . (Jakarta: Gramedia Pustaka), h. 143
0 Ocehan:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar disini.
berkomentar lah yang baik dan sopan. Terimakasih. ^_^